Langkahnya mengayun pelan
Teduh, terpayung awan.
Semburat senyum mengintai malu bagai kilasan
Penantian dari gurat rupawan.
Menangislah denganku di sepertiga malam
Bersama menyelam hingga tenggelam
Dalam kesederhanaan Islam.
Menangislah denganku hingga tersedu
Hingga rasa ragu bertemu malu
Dan rengkuhku redakanmu.
Sayangku,
Menangislah sekeras yang kau mampu.
Aku menunggu di balik pintu,
Sebab tak kuasa menahan rindu
Untuk lantunkan lagi Qur’an bersamamu.
Jogja, 2014.